Air Mata di Medan Tugas: Pengorbanan Aipda Kiswanto yang Gugur dalam Perjuangan Melawan Penimbun BBM Ilegal
Langit Muara Komam, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, mendung pada Selasa (17/12/2024). Namun, duka yang lebih pekat menyelimuti hati banyak orang. Aipda Kiswanto, seorang anggota Polri yang teguh dan berdedikasi, gugur dalam tugas mulianya—menegakkan hukum dan melindungi masyarakat dari ancaman penimbunan BBM ilegal.
Hari itu, Aipda Kiswanto sedang melaksanakan tugas yang sudah menjadi panggilan hidupnya. Berhadapan langsung dengan seorang pelaku penimbun BBM ilegal, nyalinya tak surut meskipun hanya bermodalkan keberanian dan rasa tanggung jawab. Ia bertarung dengan tangan kosong, menghadapi bahaya yang akhirnya merenggut nyawanya. Sang pelaku, tanpa belas kasihan, memukulnya hingga ia terjatuh dan tidak pernah bangun lagi.
Kepergian Aipda Kiswanto menyisakan duka yang teramat dalam. Di rumah, seorang istri kini memeluk erat empat anak mereka, berusaha menahan air mata dan memberi kekuatan meski dirinya sendiri rapuh. Anak-anak itu kini harus tumbuh tanpa pelukan hangat ayah mereka, sosok pelindung keluarga yang setiap harinya meninggalkan rumah untuk tugas negara.
Dikenal sebagai polisi yang berintegritas, Aipda Kiswanto adalah Kanit Reskrim Polsek Batu Sopang. Pangkat Aipda yang tersemat di pundaknya menjadi simbol tanggung jawab yang ia emban dengan penuh kebanggaan. Kini, pangkat tersebut telah dinaikkan menjadi Aiptu Anumerta, sebuah penghormatan atas pengorbanan terakhirnya di medan tugas.
Kisahnya bukan hanya tentang seorang polisi yang gugur, melainkan tentang manusia yang rela mengorbankan dirinya demi keadilan. Air mata yang jatuh dari keluarga, rekan sejawat, dan masyarakat adalah bukti betapa besar kehilangan ini.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan harga yang harus dibayar untuk melawan kejahatan. Risiko yang dihadapi para penegak hukum begitu nyata, terkadang memisahkan mereka dari keluarga untuk selamanya. Namun, seperti yang ditunjukkan Aipda Kiswanto, pengabdian tidak mengenal rasa takut atau ragu.
Di akhir tugasnya, Aipda Kiswanto meninggalkan jejak keberanian dan dedikasi yang tak akan pernah dilupakan. Semoga pengorbanannya menjadi inspirasi, dan semoga Tuhan memberikan tempat terbaik untuknya. Kepada keluarga yang ditinggalkan, masyarakat turut mendoakan agar diberikan kekuatan untuk melewati cobaan berat ini.
Sumber: Serambinews.com dan Tribunnews.com